Rabu, 16 Mei 2012

DETIK

Sejak tubuhku ditusuk dengan jarum yang sangat besar, hidupku terasa hampa. Jarum yang tepat menusuk perutku membawa luka yang besar. Sakit itu terasa akan terus menusuk sampai jarum itu berhenti berputar mengikis perihku. Aku bingung mengapa orang itu tiba-tiba menusukku begitu dalam. Mengapa dia begitu tega?. Apa dia tahu aku merasa sakit karenanya?.
Sumber : google.com
Kejadian itu masih tersimpan dalam memoriku. Itu akan menjadi ukiran sejarah terpahit. Namun kuharus tetap bersyukur karena masih dapat hidup sampai saat ini. Yah, kejadian itu membuatku harus tetap diam dan mencoba untuk tetap tegar.

Aku bagai seorang putri di keranda kaca yang setiap hari hanya memasang wajah yang menawan. Tapi mereka yang melihatku tak tahu betapa sakitnya aku terkurung di tempat ini. Tempat yang memang indah. Namun tak ada yang dapat kulakukan disini. Aku tak dapat menikmati indahnya dunia, tak dapat menghirup udara luar, tak dapat bercanda dan tertawa bersama teman, tak dapat melihat matahari terbit dan terbenam, tak dapat menikmati musim panas dan musim dingin. Yang kurasakan statis, hampa…