Minggu, 07 Oktober 2012

Hiburan : Alasan Pramuria


Nusantara adalah tempat yang cukup booming di Makassar. Selain berada dekat dari tempat wisata –Pantai Losari dan Benteng Rotterdam- , Pelabuhan Peti Kemas juga terletak di jalan tersebut. Letak Geografis  merupakan salah satu alasan menjadikan Nusantara sebagai tempat hiburan malam. Hiburan malam memang selalu mengantarkan pemikiran kita ke arah negative –kaum hedonism dan kegiatan seksual pranikah- di tempat yang negative pula. Namun bagaimanakah sebenarnya tempat hiburan malam itu? Apa saja kegiatan dunia malam? 

Hiburan Malam adalah salah satu elemen kehidupan yang menghinggapi beberapa profesi. Hiburan malam dapat diartikan dengan hiburan semata, hiburan di malam hari, kegiatan malam yang kadang menjadi hiburan, ataupun dengan kategori  hiburan yang berbeda pula. Hiburan dalam batasan etika ataupun hiburan yang sudah diluar norma kehidupan. 

Pramuria –karyawati kelab malam yang bertugas melayani dan menemani tamu- sangat dekat dengan kehidupan malam. Mereka menjadikan Pramuria sebagai profesi dengan latar belakang yang berbeda dan tingkatan tugas yang berbeda pula. Pramuria yang  menemani para tamu sebatas duduk dan berbincang ataupun Pramuria pada tingkatan lebih tinggi lagi –menemani tamu tak sekadar duduk bahkan tidur-menjadikan profesi ini juga memiliki sekat. Terdapat perbedaan dari banyak segi –pekerjaan,tempat bekerja, juga gaji-dari Pramuria tersebut.

Berdasar hasil Investigasi tim Laput di jalan Nusantara II (6/10) sekitar pukul 24.00, diketahui bahwa Pramunia dibedakan menjadi tiga bagian ditinjau dari tempat bekerja. Pramunia yang bekerja di tempat karaoke, di café (club malam), dan di kios-kios sepanjang jalan. Perbedaan tempat kerja juga membuat perbedaan pada pekerjaan Pramuria. Menemani duduk dan melayani adalah tugas Pramuria karaoke dan kios-kios. Sedangkan pramunia yang multifungsi adalah pekerjaan di clubhouse. Sebagaimana uraian pendapat salah seorang konsumen hiburan sejati yang tak ingin disebutkan namanya, “Karaoke khusus melayani tamu yang minum. Kalau yang di bar, ada 2 faktor yang ingin dibicarakan. Yang pertama melayani minum. Yang kedua kita layani dalam artian lain juga”.

Tempat kerja yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, tentu gaji yang berbeda pula. Ada yang mendapatkan gaji Rp20.000 perjam untuk Pramuria yang bekerja di tempat karaoke. Salah seorang pramuria mengungkapkan, “Saya dulu 1 jam 20.000. beda dengan tempat-tempat lain yang langsung dipake itu. Beda karaoke dan cafe”. Sedangkan para Pramunia kios-kios mendapatkan gaji perhari tergantung dari pemasukan pada hari itu juga. Salah aeorang pemilik kios mengatakan, “Terkait masalah honor tergantung hitungan perhari”. Lain pula halnya dengan Pramuria di clubhouse yang permalam tergantung dari kesepakatan konsumen.

Berdirinya tempat-tempat hiburan di Nusantara sekitar 50 tahun yang lalu. Tempat hiburan malam ini berdiri berdasar pada alasan banyaknya pengangguran dan anak putus sekolah. Ijazah yang menjadi prasyarat kerja yang layak tidak mereka miliki. Pramuria menjadi alternative bagi mereka. Semakin pesatnya sumber daya menusia dengan kualitas seperti itulah yang membuat tempat-tempat hiburan malam berkembang pesat. Salah seorang konsumen setia selama 50 tahun mengatakan, “Sejarahnya, anak-anak yang pengangguran itu istilahnya ndada dasar yah. Mau kerja di kantor perlu ijazah. Beda dengan tempat karaoke yang tidak menggunakan ijazah”

Ketika tim investigasi menanyakan latar belakang dari seorang pramuria karaoke, dia menjawab :Namanya manusia senang hiburan. Nusantara ini tempat hiburan. Saya begini sebagai hiburan”. Selain alasan perekonomian, tuntutan pekerjaan, ternyata Pramuria juga dianggap sebagai hiburan semata. 

Tempat hiburan malam juga kerap kali mendapat penggerebekan dari pihak kepolisian. Penggerebekan benda tajam, narkoba, dan tindak kekerasan. Pihak kepolisian yang sedang melakukan tugas ketika dimintai pendapat, berkata “Polisi hanya menjaga keamanan.  Keamanan dalam hal benda tajam, narkoba, dan perkelahian”. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar